Kami bertemu dengan Tommy di restoran St. Moritz saat berdiskusi dengan rekan hotelier-indonesia. Nur, Tanto dan Tommy yang kebetulan bekerja saat itu cukup tertarik atas apa yang kami kerjakan melihat banyak nya kertas di atas meja dan presentasi dari komputer milik Hery. Saat kami memutuskan untuk menampilkan profil mereka di edisi berikut, hanya Tommy yang bisa ditangkap.Wah, tamu paling susah ya orang arab, banyak maunya, “ cakap Tommy. “Datang serombongan eh yang pesen cuma 1-2 orang. Terus mintanya satu – satu lagi. Kan ngerepotin.” Kami hanya tersenyum teringat kemiripan pengalaman yang pernah dialami di tempat kerja masing – masing. Tetapi jika mereka puas, tip yang diberikan terkadang lebih dari lumayan. “Tip disini bagus kok,” tambah Tommy tanpa menjelaskan dari bangsa apa.
Tommy datang ke Dubai lewat visit visa disponsori temannya yang telah bekerja di Dubai lebih dulu. Melamar langsung di kantor pusat St. Moritz dan diterima membuahkan kontrak kerja 2 tahun yang bisa diperpanjang lagi jika Tommy mau. Pihak perusahaan kemudian mengurus visit visa menjadi working permit yang biasanya berlaku untuk 3 tahun. Ketika ditanya tips apa yang mau diberikan untuk mereka yang mau datang ke Dubai, perbaiki bahasa inggris adalah salah satu jawaban yang diberikan selain kesabaran dan harus tahan banting. “Kayaknya sih kontrak mau diperpanjang lagi kalau sudah habis,” menandakan ia cukup betah di Dubai. ***NW***
Post a Comment